Kelas : A (Prasekolah)
Standar Kompetensi : 6. Mengenal cerita-cerita hasil meditasi
Kompetensi Dasar : 6.2. Menceritakan kisah Keajaiban ketika Buddha menyeberangi sungai Gangga
Alokasi Waktu : 30 Menit (1 kali pertemuan)
I. Tujuan
Siswa dapat:
1. Menyebutkan nama sungai yang diseberangi Sang Buddha
2. Menjelaskan alasan Buddha menunjukkan kekuatan gaibnya dengan menyeberngi sungai
3. Menjelaskan hubungan meditasi dengan kemampuan tebang menyeberangi sungai
4. Menjelaskan makna syair yang diucapkan Budddha setelah selesai menyeberangi sungai
II. Ringkasan Materi
Menyeberangi Sungai Gangga
Pada suatu ketika, Sunidha dan Vassakara, perdana menteri dari
Buddha, yang memiliki mata dewa (Dibhacakkhu) yang murni di atas kemampuan manusia biasa, dapat melihat para dewa yang berjumlah ribuan berada di tempat-tempat sekitar Pataligama. Dan Sang Bhagava yang bangun menjelang subuh, berkata kepada Ananda: "Ananda, siapa yang sedang membangun sebuah kota di Pataligama?" "Sunida dan Vassakara, perdana menteri dari Magadha, sedang membangun perbentengan di Pataligama, sebagai pertahanan melawan suku Vajjis", jawab Ananda.
Ananda, seperti juga Sunidha dan Vassakara telah melakukan perundingan dengan para dewa dari "Alam tiga puluh tiga dewa". Sebab, Ananda dengan mata dewa yang murni dan di atas kemampuan manusia biasa, Aku dapat melihat para dewa, yang berjumlah ribuan, berkumpul di sekitar Pataligama. Dengan sesungguhnya Aku katakan, Ananda, bahwa selama suku Ariya berkembang dan lalu intas perdagangan menjadi lebih ramai, Kota Pataliputta akan menjadi kota yang terkemuka dan pusat perdagangan. Tetapi Pataliputta, Ananda, dapat terkena tiga macam bencana, yaitu api, air dan perselisihan.
Pada suatu hari sunidha dan Vassakara datang menemui Bhagava, dan setelah emberi hormat dengan semestinya dan tukar menukar ucapan yang menyenangkan, berdiri di satu sisi, dan berkata kepada Bhagava: " Semoga Bhagava berkenan menerima undangan kami untuk bersantap di rumah kami dengan disertai oleh bhikkhu-bhikku lain." Dengan berdiam diri Bhagva memberi persetujuan.
Mengerti, bahwa Bhagava telah memberi persetujuan-Nya, Sunidha dan Vassakara mengundurkan diri pulang ke tempat masing-masing. Mereka lalu mempersiapkan hidangan yang terpilih, yang keras dan yang lunak. Dan ketika tiba waktunya, mereka memberitahukan Bhagava: "Yang Mulia Gotama, hidangan sudah disiapkan."
Menjelang tengah hari Bhagava lalu mempersiapkan diri, membawa mangkuk dan jubah-Nya, dan bersama para bhikkhu lain menuju rumah Sunidha dan Vassakara, di mana kemudian mereka mengambil tempat duduk yang telah disediakan. Sunidha dan Vassakara sendiri melayani para bhikkhu yang dipimpin oleh Bhagava. Setelah Bhagava selesai bersantap dan mengangkat tangan dari mangkuk-Nya, Sunidha dan Vassakara kemudian mengambil tempat duduk di sebelah bawah.
Waktu itulah Bhagava mengucapkan syair sebagai berikut:
"Di mana pun ia berada, orang yang bijaksana meleyani mereka yang hidup suci dan bajik; dan, setelah memberi dana kepada yang layak menerimanya, membagi jasnya dengan para dewa; dan, dengan dihormati seerti itu para dewa akan membalas melindunginya, dan akan mencintainya seperti seorang ibu mencintai anak tunggalnya; Daan siapapun yang disenangi dan dicintai para dewa, merkea akan mendapat rezeki yang besar." Setelah itu, Bhagava bangkit dari tempat duduknya dan berjalan pulang.
Sunidha dan Vassakara mengikuti Bhagava dari belakang dan berkata: "Melalui pintu gerbang manapun Bhagava keluar hari ini, pinti gerbang itu akan kami beri nama "Pintu Gerbang Gotama"; dan tempat penyeberangan yang akan dipakai oleh Bhagava untuk menyeberangi sungai Gangga akan kami beri nama "Tempat penyeberangan Gotama". Mengenai pintu gerbang, memang demikian yang terjadi.
Tetapi, ketika Bhagava tiba di tepi sungai Gangga, airnya sedang banjir, sehingga burung gagak dapat minum dari tepinya. Dan beberapa orang kelihatan sedang mencari-cari perahu, sedangkan beberapa orang sedang sibuk membuat rakit. Tetapi Bhagava, seperti juga seorang kuat dengan cepat dapat membentangkan tangannya atau menarik kembali tangannya yang telah dibentangkan, menghilang dari tempat beliau berdiri dan sudah berada di sebarang sungai Gangga.
Dan dari seberang sana Bhagava memandang kepada mereka yang sedang mencari-cari perahu, dan yang sedang sibuk membuat rakit untuk dipakai menyeberangi sungai. Selagi memndangi mereka itu, Bhagava mengucapakan syair sebagai berikut:
"Ada yang menyeberangi samudra luas, dan meninggalkan daratan jauh di belakang. Sedangkan yang lain masih membuat rakit yang rapuh, Akan diselamatkan oleh Kebijaksanaan yang tak ada bandingannya."
III. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
1. Periksalah keadaan kelas, apakah sudah tenang, siap mengikuti kegiatan pembelajaran atau belum. Jika keadaan belum memungkinkan maka tariklah perhatian siswa dengan yel-yel, kreasi tepuk tangan, simulasi kunci mulut, menyapa mereka, menyanyi bersama, dll yang bertujuan agar siswa fokus tehadap pelajaran yang akan dimulai. Jangan memulai pelajaran sebelum keadaan memungkinkan.
2. Jika keadaan telah siap, mulailah membuka pelajaran dengan memuji keagungan Buddha dengan mengucapkan "Namo Buddhaya" kemudian ajaklah mereka membaca doa pembuka pelajaran, sbb:
"Terpujilah Tuhan YME, Para Buddha dan semua Bodhisattva Mahasattva. Aku belajar bukan untuk kesombongan dan keserakahan. Tetapi untuk mengikis kebodohanku dan menambah pengetahuanku. Semoga saya dapat belajar dengan baik dan benar. Semoga semua makhluk berbahagia." Sadhu, sadhu, sadhu.
3. Motivasi : Tanyakan kepada siswa apakah pernah mendengar cerita Buddha Terbang?.
4. Pengetahuan prasarat: Mintalah peserta didik untuk menceritakan bagaimana kehebatan-kehebatan yang dimiliki Buddha? Mengapa Buddha memiliki kehebatan-kehebatan luar biasa?
5. Sampaikan tujuan belajar hari ini dengan bahasa yang mudah dimengerti.
B. Kegiatan Inti.
1. Membentuk kelompok dengan kreasi yang kreatif untuk mengadakan lomba menjadi pendengar setia.
2. Bentuklah kreasi duduk yang menarik.
3. Mulailah memasuki topik pembahasan. Gunakan kreasi bercerita yang menarik misalnya dengan kreasi boom kejutan di awal cerita, cerita ilustrasi singkat, mendramatisasi awal cerita, dll (lihat buku membina GABI yang kreatif).
4. Gunakanlah trik membuat anak-anak tenang selama guru bercerita, misalnya dengan gerakan atau tindakan atau kata singkat penarik perhatian, mendekati anak yang gelisah, melibatkan anak dalam cerita, dll.
5. Lakukan tanya jawab pada tengah cerita, dan akhir cerita seputar topik yang disampaikan.
6. Ajaklah siswa untuk membuat kreativitas baik dengan mewarnai gambar, melengkapi gambar, menggambar, mengadakan permainan, kuis, dll. (Pilih salah satu).
C. Penutup
1. Guru dan siswa/peserta didik menyimpulkan cerita tentang Kehebatan Buddha terbang menyebrangi sungai dan memiliki mata dewa..
2. Guru menyampaikan pesan dan makna cerita Kehebatan Buddha memiliki mata dewa dan terbang.
3. Umumkan dengan segera kelompok terbaik. Hargailah kreativita anak baik dengan pujian, hadiah, dll. Berikan dorongan bagi mereka yang belum berprestasi agar mereka terus berjuang dan belajar meraih prestasi.
4. Guru menyampaikan pesan-pesan penting untuk kegiatan berikutnya dan hal-hal yang harus diingat dan dikerjakan siswa.
5. Tutuplah pembelajaran dengan doa penutup belajar sbb:
"Terpujilah Tuhan Yang Maha Esa, Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva. Terimakasih kepada semua orang yang telah membimbingku belajar pada hari ini. Semoga semua kebajikan membuahkan kesehatan, kebruntungan dan kebahagiaan. Semoga ilmu yang kupelajari berguna bagi diriku dan orang lain. Semoga semua makhluk hidup berbahagia" Sadhu, Sadhu, Sadhu,
6. Guru dan siswa menempelkan hasil kreativitas anak di papan mading.
IV. Alat dan Sumber Bahan
Alat:
- Gambar Buddha meyebarangi sungai Gannga.
- Pensil warna jika ingin mewarnai gambar
- Gunting jika ingin merangkai gambar yang telah dipotong-potong
- Pensil/spidol jika siswa ingin diajak untuk menyempurnakan gambar, dll.
Sumber Bahan
- Riwayat Hidup Buddha Gotama
- Sang Buddha dan Ajaran-ajaranNya jilid I
- Membina GABI yang kreatif
V. Penilaian
Teknik : Tes
Bentuk Instrumen : Tes Lisan (Mengacu pada tujuan belajar)
Contoh Instrumen Tes Lisan :
- Siapakah nama orang yang mengundang Buddha makan?
- Mengapa Sunidda dan Vassakara di cintai dan disenangi para dewa?
- Bagaimana cara Buddha menyebrangi sungai Gangga?
- Dengan kekuatan apa Buddha dapat melihat para dewa?
- dll
::BCA::
0 Komentar:
Posting Komentar