Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Menceritakan kisah Orang Yang Menakutkan dan Pemanah Kecil (Jataka 80)

Kelas                           : A (Prasekolah)

Standar Kompetensi     : 7. Mengenal cerita-cerita Jataka yang bertema kemurahan hati, kejujuran dan kedamaian

Kompetensi Dasar        : 7.6. Menceritakan kisah Orang  Yang  Menakutkan dan Pemanah  Kecil (Jataka 80)

Alokasi Waktu             : 30 Menit (1 kali pertemuan)

 

I.       Tujuan

Siswa dapat:

1.      Menjelaskan kondisi kelahiran Bodhisattva pada cerita Orang yang menakutkan dan Pemanah kecil

2.      Menjelaskan ilmu yang dipelajari Bodhisattva

3.      Menyebutkan julukan Bodhisattva yang diberikan gurunya

4.      Menyebutkan nama teman Bodhisattva

5.      Menyebutkan julukan teman Bodhisattva

6.      Menjelaskan pekerjaan yang dilakukan Bodhisattva dan sahabatnya

 

II.       Uraian Materi 

Orang Yang Menakutkan dan Pemanah Kecil

(Jataka 80)

 

Pada suatu masa, terdapat seorang raja bernama Brahmadatta. Seperti raja-raja lainnya yang bernama serupa, ia menguasai tempat-tempat yang sekarang dikenal sebagai Benares. Bodhisattva saat itu terlahir pada keluarga ningrat yang kaya di sebuah kota perdagangan, yang berada di bagian utara India. Ia terlahir kerdil, bungkuk, dan sedikit berpunuk. Sewaktu ia menjadi pemuda ia tetap pendek dan bongkok. Banyak orang menganggapnya buruk rupa.

 

Ia belajar dari guru yang sangat terkemuka, ia mempelajari semua yang patut dipelajari pada waktu itu, tentang dua macam ilmu pengetahuan yaitu agama dan teknologi. Ia juga belajar cara menggunakan panah dan busur dan merupakan pemanah terhebat di India. Karena itu gurunya memanggilnya "Pemanah Kecil"

 

Seperti umumnya lulusan muda ia sangat pandai. Ia berpikir, banyak orang hanya dinilai dari penampilan. Bila saya menghadap raja dan meminta pekerjaan kepadanya tentunya beliau akan bertanya, "Dengan tubuh pendek seperti itu apa yang kamu dapat lakukan untuk raja?" "Karenanya akan lebih baik jika aku bekerja sama dengan seseorang yang tampan, tinggi dan bertubuh bagus, serta mempunyai kepribadian yang kuat. Aku akan menyumbangkan pikiranku dan tetap berada di belakang layar. Dengan demikian kami berdua dapat hidup dengan baik."

Suatu hari ia sedang berjalan di sekitar wilayah tempat tinggal para penenun. Ia kebetulan bertemu dengan seorang lelaki yang bertubuh besar dan bertampang tegar. Ia menyapanya dan menanyakan namanya. Penenun menjawab, "Karena penampilanku orang-orang memanggilku orang yang menakutkan>" "Nama yang mengesankan." kata Pemanah Kecil. Dengan tubuh yang besar dan tampang yang tegar, mengapa kau harus membanting tulang dengan penghasilan kecil?" Karena hidup itu sangat sulit," jawabnya.

 

 "Aku mempunyai ide," kata sang kerdil. Di seluruh India tak ada seorang pun yang memanah sebaik aku, tetapi aku tidak mempermasalahkan itu. Bila aku meminta paduka untuk mempekerjakanku beliau akan tertawa atau bahkan akan marah padaku. Beliau tidak akan percaya bahwa orang kerdil, berpunuk seperti aku adalah pemanah terbaik di India.

 

Sedangkan kamu berwajah sempurna, begitu pun namamu. Karenanya ayo kita bersama-sama menghadap paduka. Kau akan berada di depan dan lakukan semua percakapan. Paduka akan mempekerjakanmu tanpa ragu, sedangkan aku akan tetap berada di belakangmu. Aku akan menjadi pemanah yang sesungguhnya dan kita akan hidup bahagia dan sejahtera. Kamu hanya akan melakukan apa yang aku ucapkan."

 

Dengan pikiran bahwa ia tidak akan kehilangan apa pun, "Orang yang menakutkan" itu setuju, "Baiklah teman!" Dua sahabat itu berangkat ke Benares untuk menghadap raja. Ketika mereka memasuki ruang singgasana, mereka bersujud di depan raja. Beiau bertanya, "Mengapa kalian ke sini?"

 

"Orang Yang Menakutkan" itu berdiri dan melakukan percakapan dan "Pemanah Kecil" berdiri tepat di belakang bayangannya. Lalu ia menjawab, "Saya adalah pemanah terkenal yang dikenal sebagai "Orang Yang Menakutkan". Tak satupun orang di India yang memanah sebaik saya. Saya ingin melayani paduka."

 

Raja amat terkesan, "Berapa bayaranmu?" Saya akan melayani paduka dengan imbalan 500 keping per minggu, yang Mulia," jawabnya. Raja mengangguk dan menyadari kehadiran orang kerdil yang pendiam di belakang tubuh "Orang yang Menakutkan". Siapakah lelaki kecil itu? Tanyanya, "Apa yang dilakukan untukmu?' "Ia adalah asisten saya." kata Orang Yang menakutkan. Baiklah kata raja, pekerjaan ini jadi milikmu." Akhirnya Orang Yang Menakutkan diterima melayani raja, berkat "Pemanah Kecil".

 

Tak berapa lama, tersiar berita tentang adanya harimau buas yang hidup di hutan dekat jalan kerajaan. Harimau itu menyerang para pengelana, membunuh, dan memakannya. Karenanya banyak orang menghindari jalan itu. Raja memanggil "Orang Yang Menakutkan" dan bertanya, "Dapatkah engkau menangkap harimau liar itu, anak muda?" "Tuanku," ia menajwab. "Saya terkenal sebagai pemanah terbaik, maka saya mampu menangkap harimau itu." Mendengar hal ini, raja memberinya uang tambahan dan mengirimnya untuk menangkap harimau itu.

 

"Orang yang Menakutkan" pulang dan menceritakan hal itu pada rekannya, "Baiklah,"Kata Pemanah Kecil." Pergilah!" "Tidakkah kau ikur serta? Tanya Orang Yang Menakutkan, dengan heran. "Tidak, saya tidak ikut," jawabnya. "Tetapi saya akan memberimu rencana yang sempurna. Kau harus melakukan secara tepat apa yang saya katakan." "Aku akan menurutimu katakanlah," kata lelaki besar itu.

 

Sang kerdil itu berkata kepada temannya, "Pergilah ke tempat daerah harimau itu, tetapi jangan langsung menyrang sarangnya seorang diri. Sebaliknya, kumpulkan seribu penduduk desa dan beri mereka busur dan anak panah, ajaklah mereka menuju sarang harimau. Tetapi engkau harus membiarkan mereka jalan di depan sementara engkau bersembunyi di balik semak.

 

Penduduk desa akan merasa takut kepada harimau. Ketika mereka melihatnya mereka akan mengelilingi dan memukul harimau itu. Dengan rsa takut mereka akan memukulnya sampai mati. Sementara itu kauharus memotong sebatang pohon anggur dengan gigimu. Lalu keluar dari persembunyianmu dan mendekati harimau yang mati dengan memegang batang anggur di tanganmu. Ketika kau melihat tubuh harimau itu berteriaklah pada orang-orang, "Hei!" siapa yang membunuh harimau? Saya akan menangkapnya dengan batang anggur ini dan menyeretnya seperti kerbau, menghadap raja. Karenanya saya teah mencari orang di hutan ini. Sekarang katakan, siapa yang telah membunuh harimau ini sebelum saya tangkap?"

 

"Penduduk desa akan ketakutan mendengar hal ini. Mereka akan berkata, "yang Mulia" 'Orang Yang Menakutkan', harap jangan melaporkan kepada raja!" Lalu mereka akan membrimu upeti besar utnuk tutup mulut. Dengan berpikir kau telah membunuh harimau yang berbahaya itu, raja juga akan memberimu banyak hadiah." Ini rencana cerdik 'Pemanah Kecil.'

 

'Orang yang Menakutkan' ini melakukan sesuai dengan instruksi 'Pemanah Kecil' harimau itu trbunuh. Diikuti oleh kerumunan orang ia kembali menghadap raja dn berkata, "Paduka, saya telah membunuh harimau itu dan membuat keamanan di hutan itu." Raja merasa senang dan memberinya hadiah besar.

 

Tak lama berselang ada keluhan serupa tentang seekor kerabau yang menakutkan di jalan kerajaan yang lain. Kemabali raja mengutus 'Orang Yang Menakutkan'. Menurut strategi dari 'Pemanah Kecil', ia melakukannya seperti sebalumnya. Ia mengambil keuntungan dari membunuh kerbau itu dan mendapat penghargaan lagi dari raja.

 

Ketika itu 'Orang Yang Menakutkan' itu telah menjadi sangat kaya dan menjadi bangsawan yang terkenal. Seluruh kekayaan dan penghargaan, yang mana sebenarnya tidak layak didapatkan. Sayangnya ia menjadi mabok akan kesombongannya, dan mulai berpikir bahwa ia telah menajdi "Orang Besar" hasil dari kerja kerasnya. Ia bahkan memandang rendah 'Pemanah Kecil' dan mengabaikan nasihatnya. Ia berkata kepadanya, "Kau pikir ini semua terjadi karena kamu!" Sekarang saya tidak membutuhkanmu, saya dapat melakukan ini semua tanpamu!"

 

Kemudian kebetulan musuh kerajaan menyerang. Mereka mengepung kota Benares dengan pasukannya. Mereka mengirim pesan kepada raja yang isinya memerintahkan raja untuk menyerahkan kerajaannya atau berperang. Kemudian raja mengutus pahlawannya, "Orang yang Menakutkan' untuk keluar berperang dengan musuh.

 

'Orang Yang Menakutkan' itu mengenakan pakaian perangnya dengan lengkap. Ia menunggangi gajah kerajaan yang bersenjatakan lengkap. 'Pemanah Kecil' mengetahui sang pembual sombong yang tak tahu diri, yang bernama ,Orang Yang Menakutkan/, sebenarnya takut sekali. Maka ia juga menunggangi gajah besar itu melewati gerbang kerajaan mengahadapi medan pertempuran, diikuti oleh keramaian yang besar.

 

Ketika 'Orang Yang Menakutkan' itu mendengar suara menggelegar yang disebabkan oleh genderang perang, ia mulai gemetar ketakutan. Untuk menjaganya agar ia tidak jatuh dan terbunuh, 'Pemanah Kecil' mengikat tubuhnya dengan tali yang diikatkan pada tubuh 'Pemanah Kecil' dan mempertahankannya dengan cara itu.

 

Ketika 'Orang Yang Menakutkan' melihat medan pertempuran, ia menjadi sangat takut yang luar biasa. Begitu takunya sapai ia muntah-muntah dan terkencing-kencing sehingga mengotori gajah tunggangannya. 'Pemanah Kecil' yang tidak lain adalah Bodhisattva berkata. "Sebelumnya, kau membual dan sesumbar seperti seorang yang hebat. Tetapi sekarang, satu-satunya hal yang besar yang kau lakukan hanyalah mengotori tubuh gajah ini!"

 

'Orang Yang Menakutkan' itu malu kepada dirinya sendiri. Pemanah Kecil telah mempermalukannya dengan berkata yang sebenarnya. Tetapi 'Pemanah Kecil' tidak tahan untuk tidak mengsihani. Ia berkata, "Jangan takut lagi, sahabatku. Dengan saya yang menjagamu nyawamu akan aman. Turunlah dari gajah ini dan pulang ke rumah untuk mandi."

 

III.    Langkah-langkah Pembelajaran

 

A.     Pendahuluan

1.      Periksalah keadaan kelas, apakah sudah tenang, siap mengikuti kegiatan pembelajaran atau belum. Jika keadaan belum memungkinkan maka tariklah perhatian siswa dengan yel-yel, kreasi tepuk tangan, simulasi kunci mulut, menyapa mereka, menyanyi bersama, dll yang bertujuan agar siswa fokus tehadap pelajaran yang akan dimulai. Jangan memulai pelajaran sebelum keadaan memungkinkan.

2.      Jika keadaan telah siap, mulailah membuka pelajaran dengan memuji keagungan Buddha dengan mengucapkan "Namo Buddhaya" kemudian ajaklah mereka membaca doa pembuka pelajaran, sbb:

"Terpujilah Tuhan YME, Para Buddha dan semua Bodhisattva Mahasattva. Aku belajar bukan untuk kesombongan dan keserakahan. Tetapi untuk mengikis kebodohanku dan menambah pengetahuanku. Semoga saya dapat belajar dengan baik dan benar. Semoga semua makhluk berbahagia." Sadhu, sadhu, sadhu.

3.      Motivasi : Tanyakan kepada siswa apakah pernah meliaht atau mendengar berita tentang orang yang cacat tetapi memiliki kemampuan luar biasa?

4.      Pengetahuan prasarat: Mintalah peserta didik untuk menceritakan bagaimana bentuk pengalaman mereka tentang orang yang cacat tersebut tetapi memiliki kelebihan-kelbihan tertentnu! Berilah penghargaan terhadap keberanian mereka bercerita!

5.      Sampaikan tujuan belajar hari ini dengan bahasa yang mudah dimengerti.

 

B.     Kegiatan Inti.

 

1.      Membentuk kelompok dengan kreasi yang kreatif untuk mengadakan lomba kelompok terbaik.

2.      Bentuklah kreasi duduk yang menarik.

3.      Mulailah memasuki topik pembahasan.Gunakan kreasi bercerita yang menarik misalnya dengan kreasi boom kejutan di awal cerita, cerita ilustrasi singkat, mendramatisasi awal cerita, dll (lihat buku membina GABI yang kreatif).

4.      Gunakanlah trik membuat anak-anak tenang selama guru bercerita, misalnya dengan gerakan atau tindakan atau kata singkat penarik perhatian, mendekati anak yang gelisah, melibatkan anak dalam cerita, dll.

5.      Lakukan tanya jawab pada tengah cerita, dan akhir cerita seputar topik yang disampaikan.

6.      Ajaklah siswa untuk  membuat kreativitas baik dengan mewarnai gambar, melengkapi gambar, menggambar, mengadakan permainan, kuis, dll. (Pilih salah satu).

 

C.     Penutup

 

1.      Guru dan siswa/peserta didik menyimpulkan cerita tentang Pemanah Kecil dan Orang Yang Menakutkan.

2.      Guru menyampaikan pesan dan makna cerita Pemanah Kecil dan Orang Yang Menakutkan..

3.      Umumkan dengan segera kelompok terbaik.  Hargailah kreativita anak baik  dengan pujian, hadiah, dll. Berikan dorongan bagi mereka yang belum berprestasi agar mereka terus berjuang dan belajar meraih prestasi.

4.      Guru menyampaikan pesan-pesan penting untuk kegiatan berikutnya dan hal-hal yang harus diingat dan dikerjakan siswa.

5.      Tutuplah pembelajaran dengan doa penutup belajar sbb:

"Terpujilah Tuhan Yang Maha Esa, Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva. Terimakasih kepada semua orang yang telah membimbingku belajar pada hari ini. Semoga semua kebajikan membuahkan kesehatan, kebruntungan dan kebahagiaan. Semoga ilmu yang kupelajari berguna bagi diriku dan orang lain. Semoga semua makhluk hidup berbahagia" Sadhu, Sadhu, Sadhu,

6. Guru dan siswa menempelkan hasil kreativitas anak di papan mading.

 

IV. Alat dan Sumber Bahan

Alat:

1. Gambar Pemanah Kecil dan Orang Yang Menakutkan..

2. Pensil warna jika ingin mewarnai gambar.

3. Gunting jika ingin merangkai gambar yang telah dipotong-potong.

4. Pensil/spidol jika siswa ingin diajak untuk menyempurnakan gambar, dll.

 

Sumber Bahan

1. Kumpulan Cerita Buddhis untuk Tua dan Muda.

2. Membina GABI yang kreatif.

 

V.  Penilaian

Teknik                        : Tes

Bentuk Instrumen    : 1. Tes Lisan (Mengacu pada tujuan belajar)

                                     2. Tes Unjuk Kerja

 

Contoh Instrumen Tes Lisan:

1.      Bagaimana kondisi kelahiran Bodhisattva pada cerita Orang yang menakutkan dan Pemanah kecil?

2.      Ilmu-ilmu apakah yang dipelajari Bodhisattva?

3.      Apa julukan Bodhisattva yang diberikan gurunya/

4.      Siapa nama teman Bodhisattva ?

5.      Apa julukan teman Bodhisattva?

6.      Apa pekerjaan yang dilakukan Bodhisattva dan sahabatnya?

Dll

 

Contoh Tes Unjuk Kerja:

  1. Warnailah gambar yang tersedia!
  2. Sempurnakanlah gambar berikut ini!
  3. Dll   


::BCA::

0 Komentar:

Posting Komentar

dasaparamita © 2008 Modification by: Yanto Susilo. Kirimkan pertanyaan dan informasi anda ke : dasaparamita@yahoo.com