Kelas : A (Prasekolah)
Standar Kompetensi : 7. Mengenal cerita-cerita Jataka yang bertema kemurahan hati, kejujuran dan kedamaian
Kompetensi Dasar : 7.2. Menceritakan kisah Seekor Ikan Yang Membawa Keberuntunga (Jataka 75)
Alokasi Waktu : 30 Menit (1 kali pertemuan)
I. Tujuan
Siswa dapat:
1. Menyebutkan kelahiran Bodhisattva dalam cerita Ikan Yang Membawa Keberuntungan
2. Menjelaskan keadaan ikan-ikan pada waktu kemarau
3. Menjelaskan cara Bodhisattva menolong teman-temannya
4. Menyebutkan nama dewa hujan teman Bodhisattva
5. Menjelaskan kekuatan yang meyebabkan turunnya hujan
II. Uraian Materi
Seekor Ikan Yang Membawa Keberuntungan
(Jataka 75)
Pada suatu waktu, Bodhisattva telah lahir sebagai seekor ikan di sebuah kolam di India bagian utara. Ada banyak jenis ikan, baik yang besar atau yang kecil yang hidup di kolam itu bersama Bodhisattva.
Suatu saat musim kemarau datang berkepanjangan. Musim hujan tidak datang seperti biasanya. Tanaman para petani mati, dan banyak kolam, danau, serta sungai mengering.
Ikan-ikan dan kura-kura mengubur diri mereka dalam lumpur, sebagai cara untuk tetap basah dan untuk menyelamatkan diri mereka. Burung-burung gagak sangat senang akan keadaan itu. Burung-burung itu tinggal hanya membenamkan paruh mereka ke dalam lumpur, mengeluarkan ikan-ikan kecil yang ketakutan, dan burung-burung pun berpesta makan ikan.
Penderitaan dan rasa sakit serta kematian yang dialami oleh ikan-ikan itu menyentuh hati Bodhisattva yang merasa kasihan, dan membuatanya merasa simpati serta membuat dirinya penuh rasa cinta kasih. Ia menyadari bahwa ia adalah satu-satunya yang dapat menyelamatkan ikan-ikan itu. Tetapi hal itu akan menimbulkan keajaiban.
Kebenarannya adalah bahwa ia seorang yang tidak bersalah, karena tidak pernah sekalipun ia mengambil nyawa makhluk lain. Ia dapat menggunakan kekuatan kebenaran atas perbuatan baiknya untuk membuat hujan jatuh dari angkasa, dan membebaskan teman-temannya dari penderitaan dan kematian.
Ia mengeluarkan dirinya dari benaman lumpur hitam. Ia merupakan seekor ikan yang besar, dan dirinya terlumuri lumpur hitam yang sehitam kayu eboni yang dipernis. Ia membuka matanya, yang bersinar seperti batu rubi, memandang angkasa dan memanggil Pajjuna sang dewa hujan. Ia berseru,"Oh sahabatku Pajjuna, dewa Hujan, saya prihatin atas sahabat-sahabat saya. Mengapa kamu menahan hujan dari saya, yang melaksanakan perbuatan baik yang murni, dan menyebabkan saya mengalami penderitaan karena bersimpati pada ikan-ikan ini?"
"Saya terlahir sebagai ikan, yang umumnya memakan ikan-ikan lainnya. Walaupun jenis kami kanibal, tetapi sejak saya lahir, saya tidak pernah memakan seekor ikan pun. Sebenarnyalah saya tidak pernah mengambil nyawa makhluk lain. Kebenaran yang melekat padaku ini membuatku mempunyai hak untuk berkata kepadamu. Buatlah hujan turun! Bebaskanlah penderitaan semua sahabat-sahabatku!"
Ia berkata seperti seorang majikan memberi tugas kepada pelayannya, dan ia melanjutkan, memerintah Pajjuna, sang dewa hujan yang agung, "Buatlah hujan turun dari awan yang mendung. Jangan biarkan para gagak-gagak untuk mengetahui persembunyian kami! Biarkan mereka mengalami penderitaan akibat perbuatan buruk mereka. Pada saat yang sama, bebaskan saya dari penderitaan, karena saya telah hidup dalam perbuatan benar yang sejati."
Seketika itu juga, hujan turun dari angkasa dengan sangat derasnya sehingga membebaskan banyak makhluk dari ketakutan dan kematian. Ikan, kura-kura, bahkan manusia. Kebenaran sejati akan membebaskan penderitaan banyak makhluk.
III. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
1. Periksalah keadaan kelas, apakah sudah tenang, siap mengikuti kegiatan pembelajaran atau belum. Jika keadaan belum memungkinkan maka tariklah perhatian siswa dengan yel-yel, kreasi tepuk tangan, simulasi kunci mulut, menyapa mereka, menyanyi bersama, dll yang bertujuan agar siswa fokus tehadap pelajaran yang akan dimulai. Jangan memulai pelajaran sebelum keadaan memungkinkan.
2. Jika keadaan telah siap, mulailah membuka pelajaran dengan memuji keagungan Buddha dengan mengucapkan "Namo Buddhaya" kemudian ajaklah mereka membaca doa pembuka pelajaran, sbb:
"Terpujilah Tuhan YME, Para Buddha dan semua Bodhisattva Mahasattva. Aku belajar bukan untuk kesombongan dan keserakahan. Tetapi untuk mengikis kebodohanku dan menambah pengetahuanku. Semoga saya dapat belajar dengan baik dan benar. Semoga semua makhluk berbahagia." Sadhu, sadhu, sadhu.
2. Motivasi : Tanyakan kepada siswa tentang jenis-jenis ikan?.
3. Pengetahuan prasarat: Mintalah peserta didik untuk menceritakan bagaimana kehidupan ikan? Apakah yang dimaksud dengan Bodhisattva? Dll.
4. Sampaikan tujuan belajar hari ini dengan bahasa yang mudah dimengerti.
B. Kegiatan Inti.
1. Membentuk kelompok dengan kreasi yang kreatif untuk mengadakan lomba kelompok terbaik.
2. Bentuklah kreasi duduk yang menarik.
3. Mulailah memasuki topik pembahasan. Gunakan kreasi bercerita yang menarik misalnya dengan kreasi boom kejutan di awal cerita, cerita ilustrasi singkat, mendramatisasi awal cerita, dll (lihat buku membina GABI yang kreatif).
4. Gunakanlah trik membuat anak-anak tenang selama guru bercerita, misalnya dengan gerakan atau tindakan atau kata singkat penarik perhatian, mendekati anak yang gelisah, melibatkan anak dalam cerita, dll.
5. Lakukan tanya jawab pada tengah cerita, dan akhir cerita seputar topik yang disampaikan.
6. Ajaklah siswa untuk membuat kreativitas baik dengan mewarnai gambar, melengkapi gambar, menggambar, mengadakan permainan, kuis, dll. (Pilih salah satu).
C. Penutup
1. Guru dan siswa/peserta didik menyimpulkan cerita tentang ikan yang Membawa Keberuntungan
2. Guru menyampaikan pesan dan makna cerita Ikan Yang Membawa Keberuntungan.
3. Umumkan dengan segera kelompok terbaik. Hargailah kreativita anak baik dengan pujian, hadiah, dll. Berikan dorongan bagi mereka yang belum berprestasi agar mereka terus berjuang dan belajar meraih prestasi.
4. Guru menyampaikan pesan-pesan penting untuk kegiatan berikutnya dan hal-hal yang harus diingat dan dikerjakan siswa.
5. Tutuplah pembelajaran dengan doa penutup belajar sbb:
"Terpujilah Tuhan Yang Maha Esa, Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva. Terimakasih kepada semua orang yang telah membimbingku belajar pada hari ini. Semoga semua kebajikan membuahkan kesehatan, kebruntungan dan kebahagiaan. Semoga ilmu yang kupelajari berguna bagi diriku dan orang lain. Semoga semua makhluk hidup berbahagia" Sadhu, Sadhu, Sadhu,
6. Guru dan siswa menempelkan hasil kreativitas anak di papan mading.
IV. Alat dan Sumber Bahan
Alat:
1. Gambar Jenis-jenis ikan.
2. Pensil warna jika ingin mewarnai gambar.
3. Gunting jika ingin merangkai gambar yang telah dipotong-potong
4. Pensil/spidol jika siswa ingin diajak untuk menyempurnakan gambar, dll.
Sumber Bahan
1. Kumpulan Cerita Buddhis untuk Tua dan Muda.
2. Membina GABI yang kreatif
V. Penilaian
Teknik : Tes
Bentuk Instrumen : 1. Tes Lisan (Mengacu pada tujuan belajar)
2. Tes Unjuk Kerja
Contoh Instrumen Tes Lisan :
1. Apakah judul cerita hari ini?
2. Terlahir sebagai apakah Bodhisattva pada cerita di tersebut?
3. Bagaimana perasaan Bodhisattva melihat teman-temannya kekeringan?
4. Siapa yang merasa bahagia akibat kekeringan itu?
5. Siapa nama dewa hujan pada cerita tersebut?
Dll.
Contoh Tes Unjuk Kerja:
1. Warnailah gambar ikan yang tersedia!
2. Sempurnakanlah gambar ikan berikut ini!
Dll
::BCA::
1 Komentar:
terima kasih
Posting Komentar